kritik dan saran

Senin, 26 Oktober 2009

Pengaruh Insentif dan Perkembangan Perusahaan

DEFINISI INSENTIF

1. Sarwoto (1996;144)
Insentif merupakan sarana motivasi, dapat berupa perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi.

2. Terry (1964)
Insentif adalah suatu alat penggerak yang penting. Manusia cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadap apa yang diminta

JENIS INSENTIF

Kembali menurut Sarwoto (1996;144), insentif terbagi atas dua jenis. Yaitu insentif finansial dan non finansial.


1. INSENTIF FINANSIAL
Insentif finansial merupakan insentif yang diberikan dalam bentuk uang dan berupa bonus. Insentif yang diberikan ini bisa merupakan komisi dan bisa juga merupakan rumah dinas.

2. INSENTIF NON FINASIAL
Insentif non finansial adalah kebalikan dari insentif finansial. Artinya, insentif yang diberikan bukan dalam bentuk uang, namun dalam bentuk lain. seperti promosi jabatan atau pemberian atribut jabatan (mobil dan sebagainya).

KEEFEKTIFAN PROGRAM INSENTIF

Dalam sebuah sistem insentif, kesuksesan akan lebih mudah dicapai apabila seluruh karyawan diajak berpartisipasi. Hal ini sebaiknya dilakukan agar karyawan mau bekerja secara maksimal dan menghindari terjadinya kesenjangan karena karyawan yang tidak dilibatkan merasa dikucilkan.
Program insentif yang dirancang dengan baik akan berjalan karena program tersebut bisa didasarkan atas dua prinsip psikologis yang diterima dengan baik, yaitu:
1. Motivasi yang meningkatkan melejitnya kinerja, dan
2. Pengakuan yang merupakan faktor utama dalam motivasi.


Program insentif tidak selalu berjalan mulus. Menurut Simamora (1997;635), program insentif yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat di bawah ini.
1. Sederhana. Artinya aturan sistem insentif harus bersifat singkat, jelas, dan dapat dimengerti.
2. Spesifik. Para karyawan harus mengetahui secara rinci apa yang anda inginkan untuk mereka lakukan.
3. Dapat dicapai. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih sesuatu.
4. Dapat diukur. Tujuan yang terukur merupakan landasan di mana rencana insentif dibangun. Dalam hal ini, program bernilai rupiah adalah sebuah pemborosan jika pencapaian spesifik tidak dapat dikaitkan dengan uang yang dikeluarkan.

HUBUNGAN INSENTIF KERJA DAN KEMAJUAN PERUSAHAAN

Kebanyakan perusahaan meyakini bahwa sistem insentif pada khususnya bisa mempengaruhi kinarja karyawan. Selain itu, para karyawan menyukai bahwa bayaran mereka dikaitkan dengan prestasi kerja masing-masing.


Menurut Simamora (1997; 624), ada lima hal yang menjadi alasan mengapa bayaran bisa dikaitkan dengan prestasi kerja.


1. Motivasi
Teori harapan/ekspektasi yang dikemukakan oleh Vroom mengatakan bahwa kinerja dan pembayaran adalah sangat tepat untuk meningkatkan motivasi kerja.


2. Retensi
Mengaitkan bayaran dengan prestasi kerja kemungkinan akan memperbaiki komposisi karyawan. Dalam hal ini, karyawan yang di atas rata-rata akan mendapatkan bagian yang lebih besar sehingga akan membuat mereka bersemangat dan ingin terus bersama dengan perusahaan. Sedangkan karyawan yang memiliki prestasi di bawah rata-rata akan menjadi kecil hati dan meninggalkan organisasi.


3. Produktivitas
Ketika imbalan/bayaran dikaitkan dengan kinerja karyawan, maka orang-orang dengan produktivitas tinggi akan lebih termotivasi untuk bekerja.


4. Penghematan Biaya
Manfaat yang paling jelas terlihat dari bayaran berdasarkan prestasi kerja adalah kapabilitas mengaitkan biaya konpensasi dengan hasil produktivitas. Dengan mendasarkan bayaran atas kinerja, perusahaan dapat memastikan bahwa biaya-biaya konpensasi akan berhubungan dengan hasil-hasil organisasional.


5. Sasaran Organisasional
Dengan mengaitkan bayaran dengan prestasi kerja yang ditetapkan secara organisasional, adalah mungkin memastikan bahwa sasaran individu sejalan dengan tujuan organisasi. Artinya, karyawan yang memiliki tujuan yang sama dengan tujuan organisasi, akan mendapatkan bayaran yang lebih tinggi.


Dari uraian-uraian di atas, jelaslah membuktikan bahwa insentif mampu mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh semangat karyawan yang terus meningkat apabila insentif suatu perusahaan meningkat juga. Selain itu, karyawan yang bisa membantu perusahaan mencapai tujuannya juga dijanjikan untuk mendapatkan insentif yang lebih besar. Selain karyawan mendapatkan kepuasan secara finansial, tujuan perusahaan juga mampu dicapai dengan cepat. Selanjutnya, perusahaan sendiri akan terus berkembang dengan pesat.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More